Kamis, 06 Oktober 2016

Jembatan Puri-Pasar Ikan di Kota Sorong

Hai, saya ingin bercerita sedikit mengenai Sorong, ya Sorong. Sorong adalah salah satu kota yang ada di Papua Barat. Sorong merupakan kota pintu masuk wisatawan sebelum berlibur ke Raja Ampat, karena di Raja Ampat belum ada bandara udaranya sehingga wisatawan dari luar kota naik pesawat dulu ke Sorong, lalu diteruskan ke Raja Ampat dengan menggunakan kapal laut.

Oh iya, bercerita soal Sorong, saya ingin berbagi sedikit mengenai suatu tempat di kota Sorong yang cukup terkenal khususnya di kalangan para pencari ikan segar, tempatnya yaitu jembatan puri, nama tempatnya jembatan puri tapi bukan berarti berada di jembatan yang banyak ikan purinya… hehehe, itu hanya namanya saja guys, ini adalah tempat penjualan ikan terbesar di kota Sorong, lebih tepatnya tempat perikanan Sorong, bukan berupa jembatan tetapi lebih seperti pelabuhan, dan sekarang sudah diperbesar dan dikembangkan lagi tempatnya. Dinamakan jembatan puri karena tempat ini terletak di klademak II pantai di jalan puri sehingga orang-orang banyak menyebutnya jembatan puri, ada juga yang menyebutnya pasar puri dan sebagainya. Jembatan puri ini, di kalangan masyarakat sering disingkat dengan istilah jempur dan selanjutnya akan saya sebut saja begitu.
Jempur dulunya hanya berupa pelabuhan, dan para penjual ikan berjualan di pinggir-pinggirnya dan diatas kapal atau perahu. Selanjutnya dikembangkan lagi, ditambah lagi 2 tempat khusus untuk menjual sayuran dan ikan, serta penjual dilarang untuk berjualan di pinggir-pinggir pelabuhan, makhsudnya mungkin untuk lebih rapi dan tertib. Sekarang jempur ini lebih maju lagi guys, tempat jualan sayuran tetap pada posisinya dan tempat penjualan ikan lebih diperluas lagi, sehingga para pembeli lebih leluasa bergerak di pasar puri ini, karena dulunya jempur tidak begitu luas sehingga pembeli dan penjual harus sempit-sempitan di pasar.
 Soal kebersihannya, sebenarnya sudah tersedia tempat sampah, tapi sepertinya tidak cukup hanya 1 tempat sampah besar untuk ratusan penjual di jempur. Dan belum tersedia juga tempat sampah di setiap sudut pasar untuk para pembeli sehingga pembeli masih membuang sampah sembarangan.

Oh iya, jempur ini hanya buka atau aktif saat pagi hari guys, sorenya hanya ada kapal-kapal ikan yang berlabuh di pelabuhan jempur, dan biasanya masih ada beberapa kapal ikan yang menjual ikan bila ada pembeli. Dan pada sore hari, kita bisa melihat masyarakat sekitar pasar jempur yang berolahraga di sana, yaitu bermain bola kaki, voli, dan biasanya juga takrauw. 
Di jempur ini kita bisa mencari aneka macam makanan laut, yang paling utama yaitu ikan, berbagai jenis ikan ada dijual di pasar jempur, baaaanyak sekali dan harganya bervariasi mulai dari Rp10.000 hingga ratusan ribu. Ikan yang ukurannya kecil seperti puri sampai ikan yang bermeter-meter juga ada di pasar jempur, dan semuanya segar-segar apalagi bila kita datangnya di awal pagi. Selain ikan segar ada juga yang menjual ikan kering dan ikan asin.
Selain ikan ada juga yang menjual makanan laut jenis lain yaitu seperti udang, cumi, sontong, kerang, dan lain-lain. Selain itu tersedia juga sayur-sayuran dan buah-buahan dan ditambah lagi dengan penjual kue, makanan, dan kios kecil-kecilan di pintu keluar jempur. Banyak ikan, iya emang banyak. J.






Pasar jempur ini mulai ramai sejak pukul 04.00 WIT, bila hari senin-jumat pukul 09.00 WIT sudah mulai sepi, tapi pada hari libur dan mendekati hari raya, pasar ini lebih ramai dari biasanya dan bisa ramai hingga pukul 11.00 WIT.   Kalau datang ke jempur jam 12.00, yang akan kita lihat hanya hamparan kapal ikan dan tempat-tempat jualan yang kosong, dan hanya melihat para penjual yang sedang duduk beristirahat di beberapa warung di jempur. Jadi bila ingin berkunjung, alangkah baiknya datangnya pagi ya guys…

Nah, itu cerita mengenai salah satu tempat di kota Sorong, yang patut dikunjungi oleh para penjajah ikan bila berkunjung ke kota Sorong.
Sekian ya ceritanya, nanti ane post lagi cerita yang lainnya. J